Minggu, 09 Oktober 2011

SISTEM DAN METODE PENAMBANGAN (1)

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TAMBANG TERBUKA

Sumber daya mineral merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui kembali (wasting assets atau non renewable), dengan kata lain industri pertambangan merupakan industri tanpa daur. Oleh karena itu industri pertambangan selalu berhadapan dengan keterbatasan, baik lokasi, jenis, jumlah maupun mutu materialnya. Selain hal tersebut, industri pertambangan berkewajiban memperhatikan keselamatan kerja dan menjaga kelestarian lingkungan hidup serta mengembangkan masyarakat sekitar.
Beberapa faktor resiko yang dapat mempengaruhi usaha pertambangan adalah :
1) Perubahan dalam sistem perpajakan.
2) Kebijaksanaan dalam lingkungan hidup.
3) Keadaan ekonomi yang buruk (peperangan, gejolak sosial, bencana alam, musim kemarau dan kelaparan).
4) Harga endapan/logam yang rendah.
5) Keadaan politik yang tidak stabil.
Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi juga pertimbangan pemilik modal untuk melakukan investasi di bidang pertambangan.
Walaupun terdapat kesulitan masalah politik dan keuangan, beberapa perusahaan pasti tetap menjajaki kesempatan invetasi di beberapa negara, misalnya di Eropa Tengah dan Timur, di Amerika Latin (khususnya Bolivia, Chili, Peru dan Mexico) dan Timur Tengah (khususnya Iran) dan di Asia. Afrika memiliki lebih dari 20% daratan dunia tetapi hanya memanfaatkan 5% dari pertambangan dunia dan 4% pada eksplorasi. Investasi yang jauh lebih jauh dipersulit oleh adanya konflik di beberapa negara.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dalam mengelola sumber daya mineral diperlukan penerapan sistem penambangan yang sesuai dan tepat, baik dari segi teknis maupun ekonomis agar perolehannya optimal.
Suatu cabang ilmu pengetahuan yang meliputi pekerjaan pencarian, penyelidikan, penambangan, pengolahan, pemrosesan, penjualan mineral-mineral serta batuan yang memiliki nilai ekonomis (berharga) disebut ilmu pertambangan.
Tambang Terbuka adalah suatu metode penambangan selain tambang bawah tanah dan tambang bawah air. Metode penambangan yang segala kegiatan dan aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar disebut metode tambang terbuka. Sebagian besar tambang yang terdapat di Indonesia adalah tambang terbuka yang mempunyai kontribusi besar untuk memproduksi emas, perak, tembaga, nikel, aluminium, phospat, bijih besi, batubara dan hampir semua bahan galian C disertai bahan galian industri dan lain-lain (lihat Tabel produksi bahan galian tambang Indonesia).
Beberapa ahli pertambangan telah melakukan klasifikasi metode penambangan terbuka dan bawah tanah antara lain : Peele (1941), Young (1946), Lewis dan Clarck (1964). Dasar dari pembagian metode ini adalah beberapa kombinasi subyektif dari spasial, geologi dan faktor geoteknik. Sedangkan beberapa skema saat ini dikenalkan lebih kuantitatif atau memiliki pendekatan sistem, tetapi menggunakan dasar pendekatan yang sama seperti Peele adalah Morrison dan Russel (1973), Broshkov dan Wright (1973), Thomas (1978), Nicholas (1981) dan Hamrin (1982).
Untuk saat ini yang diperlukan adalah klasifikasi dari metode penambangan yang mempunyai ciri : (H.L. Hartman, 1987)
1) Umum (dapat diaplikasi kesemua komoditi tambang, batubara dan non batubara).
2) Termasuk pada metode yang sedang berjalan dan menjanjikan sebuah metode baru yang sedang dikembangkan tetapi belum dapat dibuktikan secara keseluruhan.
3) Mengenai perbedaan kelas metode yang besar dan biaya relatif.
Kategori yang digunakan oleh Hartman adalah :
1) Dapat diterima (acceptable) : tradisional atau baru
2) Lokal untuk tambang terbuka (atau tambang bawah tanah)
3) Kelas dan sub kelas
4) Metode

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TAMBANG TERBUKA

Pemilihan metode penambangan dilakukan berdasarkan pada metode yang dapat memberikan keuntungan optimum dan bukan pada dangkal dalamnya letak endapan bahan galian tersebut, serta mempunyai perolehan tambang (mining recovery) yang terbaik.
Keuntungan dari tambang terbuka antara lain :
1) Ongkos penambangan per ton atau per bcm endapan mineral/bijh lebih murah karena tidak perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan penerangan.
2) Kondisi kerjanya baik, karena berhubungan langsung dengan udara luar dan sinar matahari.
3) Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa, sehingga produksi bisa lebih besar.
4) Pemakaian bahan peledak bisa lebih efisien, leluasa dan hasilnya lebih baik, karena :
a. Adanya bidang besar (free face) yang lebih banyak
b. Gas-gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan dapat dihembuskan angin dengan cepat
5) Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar, karena batas endapan dapat dilihat dengan jelas.
6) Relatif lebih aman, karena adanya yang mungkin timbul terutama akibat kelongsoran.
7) Pengawasan dan pengamatan mutu bijih (grade control) lebih mudah.
Kerugian dari tambang terbuka antara lain :
1) Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan yang lebat atau suhu yang tinggi mengakibatkan efisiensi kerja menurun, sehingga hasil kerja juga menurun.
2) Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan semakin banyak tanah penutup (overburden) yang harus digali.
3) Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah yang jumlahnya cukup banyak.
4) Alat-alat mekanis letaknya menyebar.
5) Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar.

1.2. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERALATAN DAN LINGKUNGAN

Pada dasarnya perkembangan teknologi peralatan tambang terbuka bertujuan untuk mempermudah pengoperasian dalam arti agar lebih efisien, dan untuk memperbesar jumlah produksi. Perkembangan-perkembangan terbaru dari peralatan tambang terbuka antara lain :
1) Bulldozer
Saat ini, kriteria pemilihan alat pada tambang terbuka lebih banyak dan lebih detail menyangkut :
a. Ukuran dan berat
b. Kenyamanan bagi operator
c. Kapasitas dan ukuran blade
d. Penyediaan suku cadang yang cepat dan ekonomis
e. Harga
f. Sistem kerja mesin yang menghemat bahan bakar
2) Hydraulic excavator
a. Pengontrolan yang diperbaharui (misalnya : dilengkapi dengan Mistral Electronic Control System)
b. Pemilihan penggunaan boom (terdapat 3 pilihan) :
c. Mass excavation
d. Reach
e. Variabel geometri
f. Misalnya untuk dipper terdapat 7 pilihan yang dapat menggali hingga 15,7 m dan angkatan 18,82 m.
g. Umur mesin yang lama
h. Unjuk kerja yang baik dalam waktu edar
i. Penanganan pekerjaan yang berat
j. Kemudahan dalam service
k. Ruang operator yang nyaman
l. Perbaikan mesin :
- Teknologi tinggi untuk unjuk kerja yang baik
- Operasi yang berwawasan lingkungan (konsep litronic)
- Otomatisasi sistem kontrol
3) Wheel loader
Wheel loader sangat membantu untukkuari karena fleksibilitasnya. Pengembangan wheel loader antara lain :
a. Pengendalian secara elektronik
b. Sistem pengereman yang diperbaharui (tidak lagi gesekan)
c. Vital sign monitor (VSM) untuk memantau unjuk kerja wheel loader
d. Kemampuan untuk bekerja pada berbagai jenjang
e. Pengembangan sistem pengontrolan untuk meningkatkan efisiensi
Pengembangan-pengembangan ini telah dilakukan secara sendiri-sendiri oleh masing-masing perusahaan pembuat alat-alat berat.
4) Rope excavator
Pengembangan-pengembangan berikut dilakukan oleh masing-masing perusahaan alat-alat berat dengan informasi timbal balik dengan perusahaan tambang :
a. Sistem elektronik yang canggih, menggantikan sistem elektronik yang lama (Santa Fe)
b. Meningkatkan kemampuan rata-rata pemuatan sejak dihidupkan (Syncrude Canada Ltd.)
c. Optimasi bucket dan boom (maroko)
d. Pengembangan BWE (yang berwawasan lingkungan)
5) Truk
Pengembangan-pengembangannya antara lain :
a. Pengaturan kemiringan dan letak titik berat untuk memperbaiki kestabilan (Caterpillar)
b. Penambahan kemampuan dan pengurangan penggantian suku cadang (Carter)
c. Penambahan pada Range Articulated (Caterpillar)
d. Perbaikan interior, elektronik dan pilihan sistem perhitungan pemuatan (Komatsu)

6) In-Pit Crushing
Keuntungannya adalah mengurangi biaya pemindahan material dari lokasi ke pabrik pengolahan. Perbandingan biaya dari metode pemuatan, penghancuran dan pengangkutan di open pit dan kuari menunjukkan pengubahan sistem penggunaan truk ke sistem in-pit crushing dan menggunakan konveyor sebagai alat angkut akan lebih menguntungkan untuk tambang open cast besar (> 500.000 ton/hari).
7) Conveying
Sistem konveyor bergerak merupakan konsep baru untuk pemindahan material dalam kuari dan tambang open cast (Holywell, North Wales).
Sistem Nordberg’s Loko Link merupakan sistem yang terdiri dari serangkaian konveyor. Bisa digunakan secara individual maupun bersama-sama dengan panjang radius kerja maksimum 100 m dari pemuka kerja.
8) Anchillary Equipment
Anchillary merupakan peralatan penghancur dengan menerapkan metode penghancuran sekunder, sehingga secara berturut-turut biaya penghancuran dari atas ke bawah makin murah. Tahap penghancurannya adalah :
a. Drilling & blasting
b. Drop ball
c. Talisher impact crusher
Faktor-faktor yang mempengaruhi metode ini adalah :
a. Perbedaan tipe batuan secara geologi, kimia dan komposisi fisik
b. Kecakapan operator dalam pelaksanaannya
Perlakuan buruk terhadap lingkungan sering terjadi pada lingkungan tambang (banyak di negara-negara blok Timur). Untuk itu diperlukan suatu penelitian yang intensif mengenai teknik reklamasi yang optimal telah menghasilkan kontribusi penting untuk pembangunan teknologi restorasi tambang.
Pada tahap awal kesuksesan usaha restorasi tergantung dari :
a. Pengontrolan tanah dan air
b. Interaksi kompleks dari iklim, kimia, bakteriologi dan gaya-gaya fisik
c. Pemadatan tanah sebagai akibat pergerakan dari alat-alat berat
d. Desain drainase
Reklamasi daerah tambang saat ini telah berkembang secara kreatif. Kecenderungan untuk mengembalikan keadaan tanah dengan menutupinya kembali dengan top soil dan menanaminya, sekarang diganti dengan beragam cara yang imajinatif, seperti :
a. Pembangunan perumahan dan industri taman
b. Fasilitas rekreasi seperti pemancingan, golf, dan lain-lain
c. Perubahan topografi secara drastis dapat memberikan prospek menarik untuk pembangunan perkantoran dan pabrik

1 komentar: